Tidak ada yang tidak mungkin, bila benar-benar ingin usaha dan capai keberhasilan. Ya, WAYO alias Waroeng Yoghurt berhasil membuat upayanya di bagian usaha pengerjaan yoghurt dari 2016 sampai ini hari.
Sepanjang empat tahun, Yulia Angelina, membulatkan tekad jadi pebisnis muda. Awalnya narasi, Yulia pernah bekerja di salah satunya manajemen restoran yang di-maintenance oleh Chef Lucky Masterchef Indonesia (Season I) di Yogyakarta. Dari sini, Yulia mendapatkan banyak pengetahuan.
Punyai pengetahuan dan menyaksikan kesempatan, Yulia juga punya niat buka usaha sendiri. Yulia memikir jika strobery adalah komoditas yang tumbuh subur di kota kelahirannya di Tasikmalaya.
Lalu pada 2016, wanita kelahiran 1986 ini menyaksikan jika pemain strobery di Yogyakarta masih jarang dijumpai. Akhirnya, Yulia juga memutus membuat usaha yoghurt ini bersama si suami, Paulus.
Sepanjang 2 tahun buka usaha, Yulia lalu menebarkan penawaran ke B2B. Bermodalkan Rp50 juta ditolong KUR untuk membayar dua unit kios (Rp25 juta) dan penyediaan barang, usaha Yulia berjalan mulus.
Yulia juga mendapatkan keinginan B2B untuk memasok bermacam sayur dan buah yang lain. Dapat disebut, usaha Yulia berkembang sampai ini hari.
Masalah pasar, Yulia tidak batasi cuman B2B (Horeka) saja. Dan juga pasar yang tiba dari rumah tangga atau end-user. Menyaksikan usaha Yulia bisa hasilkan beberapa pundi, pengguna akhir yang semula cuman hanya customer juga pada akhirnya turut buka usaha perorangan.
Saat membuat usaha ini, Yulia mengharap dapat bersinergi dengan beberapa faksi. Tidak cuma distributor, petani, pedagang, investor, dan juga customer dan seluruh stakeholder berkaitan, buat membuat jaringan dan dapat mengenali pasar lebih luas kembali.
Untuk capai sasaran itu, Yulia juga bekerja bersama dengan petani konservatif yang tidak dijangkau langsung ke B2B atau sampai ke end-user. Ya, petani yang dibawa bekerja bersama ialah mereka yang belum mengetahui akan pasarkan hasil kebunnya ke mana.
Kecuali dari petani, WAYO memperoleh buah dari pedagang di pasar tradisionil Beringharjo yang jualan konservatif. Untuk mengembangkan sayap lebih luas kembali, WAYO juga tergabung dalam paguyuban pedagang Beringharjo saat sebelum wabah.
Menariknya kembali WAYO sukses membuat lapangan kerja terutamanya di periode wabah, dan membuat networking baru dan existing masih di ranah sayur dan buah.
WAYO jadi partner petani milenial di lereng gunung Andong Jawa tengah untuk marketing buah organik dan angin-anginan ke end-user. Sekarang Yulia mempunyai 10 orang pegawai yang bekerja di beberapa seksi.
Melalui upayanya ini, Yulia mendapatkan omzet seputar Rp278 juta per bulan. Ingin tahu info secara lengkap mengenai WAYO? Click di sini.
Untuk dipahami WAYO jadi salah satunya peserta di gelaran Festival Inovatif Lokal 2020 dan sukses jadi 3 besar kelompok Kulineran dan 18 besar finalis.
Festival Inovatif Lokal 2020 ialah aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) dari Adira Finance bekerja bersama dengan Kemenparekraf RI bertopik #BangkitBersamaSahabat yang diselenggarakan mulai Agustus 2020 sampai Januari 2021 kedepan. Aktivitas ini adalah wujud suport Adira Finance pada program Kemenparekraf RI #BeliKreatifLokal dan Senang Bikinan Indonesia.