Kementan Dorong Diseminasi Teknologi Peramalan OPT di Kaltara

Kementan Dorong Diseminasi Teknologi Peramalan OPT di Kaltara

Kementerian pertanain (kementan) secara aktif lagi ke lapangan lakukan diseminasi tehnologi pengaturan organisme pengganggu tumbuhan (opt). Benar-benar. Pengenalan hama dan pengontrolannya perlu diiinformasikan secara luas ke petani. Apa lagi bidang pertanian ialah yang paling rawan risiko gempuran hama dan penyakit.

 

Sama seperti yang dikerjakan kementan di kalimantan utara. Balai besar peramalan organisme penggangu tumbuhan (bbpopt) melakukan diseminasi tehnologi training penilaian peramalan dan pengaturan organisme pengganggu tumbuhan (p3opt) di kabupaten bulungan. Propinsi kalimantan utara.

Aktivitas dikerjakan di 3 kecamatan yakni kecamatan tanjungselor. Kecamatan tanjungpalas dan kecamatan tanjungpalas utara. Aktivitas diseminasi yang dikerjakan berbentuk tuntunan tehnis (bimtek) p3opt ke gapoktan atau petugas lega.

Beberapa hal yang dapat didalami seperti pengenalan penggerek tangkai padi (pbp). Penyeleksian pestisida dan langkah aplikasinya. Selanjutnya analisis penyakit dan pengontrolannya. Pengenalan dan praktik pengerjaan agen hayati dan penilaian hasil penilaian.

Cahyadi irwan. Petugas pengamaatn opt dari bbpopt menjelaskan. Diseminasi ini adalah aktivitas mentransfer pengetahuan atau tehnologi yang sudah dikerjakan bbpopt ke gapoktan atau petugas lega yang berada di propinsi kalimantan utara. Ini terutamanya kabupaten bulungan. Mana yang tehnologi itu sudah berhasil dikerjakan oleh bbpopt.

“dengan aktivitas bimtek ini diinginkan bisa tingkatkan kemampuan sdm petani atau petugas lega. Hingga jika ada gempuran hama atau penyakit di atas lapangan bisa selekasnya ditangani oleh teman-teman kita dan menahan berlangsungnya tidak berhasil panen nantinya. ” terang irwan.

Dalam kesempatan kali ini petani dibawa mengenali cara membuat agens hayati. Yakni paenibacillus polymyxa. Sudah diketahui p. Polymyxa efisien untuk mengatur penyakit pada tanaman padi seperti kemresek dan blas.

Disamping itu pemakaian agens hayati pada budidaya tanaman benar-benar memberikan keuntungan karena ongkosnya yang murah dan ramah lingkungan hingga tidak menghancurkan ekosistem sawah.

Sepanjang acara berjalan petani benar-benar semangat mengikutiinya sebab ini adalah hal baru yang petani peroleh.

Di lokasi yang sama. Yadi menjelaskan jika dalam pengaturan gempuran tikus. Pbp dan wbc. Petugas lega harus pahami dinamika komunitasnya hingga tahu langkah pengaturan yang pas.

“petugas lega harus juga memonitor kondisi lapangnya hingga terlihat lagi perubahan opt. Sebab dari pantauan penilaian itu bisa dipakai selaku dasar tentukan pengaturan imbuhnya.” papar yadi.

Tiada memonitor kondisi lega karena itu kita tidak tahu macam opt yang menyerbu. Hingga ini bisa mengakibatkan salah perlakuan yang malah malahan jadi parah gempuran dari opt itu.” terangnya.

Dia juga memberikan contoh dalam penangan wbc harus tahu dinamika komunitas wbc dan dalam pengaturan wbc itu harus habis pada angkatan satu (g1) supaya nantinya tidak ada gempuran yang lebih kronis.

Terpisah. Direktur jenderal tanaman pangan suwandi menjelaskan. Team nya akan memberi respon cepat persoalam di atas lapangan.

Faksinya sudah mengeluarkan petugas lapangan untuk selalu mengikuti petani dan menjaga pertanaman buat amankan dari gempuran opt dan penyakit sampai panen datang. “kami tetap akan menjaga aktivitas penyelamatan produksi pangan nasional. ” tutur suwandi.

Sesuai dengan instruksi menteri pertanian syahrul yasin limpo berkenaan ketahanan pangan. Ini supaya ada kolaborasi di antara petani dan petugas lega dalam menjaga ketahanan pangan hingga kedepan bidang pertanian jadi bidang unggulan nasional.

 

error: Content is protected !!